Diklat Teknis
Penelitian Tindakan Kelas
Guru PLB
Disajikan Oleh : Budi Susetyo
Direktorat Pendidikan Luar Biasa
2005
SISTEMATIKA PROPOSAL PTK
- JUDUL
Judul PTK hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta
bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah.
Formulasi judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat
telah menampilkan sosok PTK bukan sosok penelitian formal.
- LATAR
BELAKANG MASALAH
Dalam latar belakang permasalahan ini hendaknya diuraikan urgensi
penanganan permasalahan yang diajukan itu melalui PTK. Untuk itu, harus
ditunjukkkan fakta – fakta yang mendukung, baik yang berasal dari pengamatan
guru selama ini maupun dari kajian pustaka. Dukungan berupa hasil penelitian
–penelitian terdahulu, apabila ada juga akan lebih mengokohkan argumentasi
mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui
PTK yang diusulkan itu. Karakteristik khas PTK yang berbeda dari penelitian
formal hendaknya tercermin dalam uraian di bagian ini.
- PERMASALAHAN
Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK itu dijabarkan
secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar – benar di angkat
dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan
melalui PTK. Sebaliknya permasalahan yang dimaksud seyogyanya bukan
permasalahan yang secara teknis metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian
permasalahan yang ada hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang
dilanjutkan dengan analisis masalah serta diikuti dengan refleksi awal sehingga
gambaran permasalahan yang perlu di tangani itu nampak menjadi perumusan
masalah tersebut. Dalam bagian ini dikunci dengan perumusan masalah tersebut.
Dalam bagian inipun, sosok PTK harus secara konsisten tertampilkan.
- CARA PEMECAHAN
MASALAH
Dalam bagian ini dikemukakan cara yang diajukan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi. Alternatif pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan
konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis masalah. Disamping
itu, juga harus terbayangkan kemungkinan kemanfaatan hasil pemecahan masalah
dalam rangka pembenahan dan/atau peningkatan implementasi program pembelajaran
dan/atau berbagai program sekolah lainnya.Juga harus dicermati artikulasi
kemanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan penelitian formal.
- TUJUAN
PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara jelas.paparkan sasaran antara dan
akhir tindakan perbaikan.perumusan tujuan harus konsisten dengan hakekat
permasalahan yang dikemukakan dalam bagian – bagian sebelumnya. Dengan
sendirinya,artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal. Sebagai contoh
dapat dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa
dalam mata pelajaran IPA melalaui penerapan strategi PBM yang baru, pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan sebagainya. Pengujian dan/atau
pengembangan strategi PBM baru bukan merupakan rumusan tujuan PTK. Selanjutnya
ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif.Syukur apabila
juga dapat dikuantifikasikan.
Disamping tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan
penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan –
keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi siswa sebagai pewaris langsung
(direct beneficiaries) hasil PTK, di samping bagi guru pelaksana PTK, bagi
rekan – rekan guru lainnya serta bagi para dosen LPTK sebagai pendidik guru.
Berbeda dari konteks penelitian formal, kemanfaatan bagi pengembangan ilmu.
Teknologi dan seni tidak merupakan prioritas dalam konteks PTK, meskipun
kemungkinan kehadirannya tidak ditolak.
- KERANGKA
TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pada bagian ini diuraikan landasan substantive dalam arti teoritik
dan/atau metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternative,
yang akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan
kajian baik pengalaman peneliti pelakju PTK sendiri nyang relevan maupun pelaku
– pelaku PTK lain disamping terhadap teori – teori yang lazim termuat dalam
berbagai kepustakaan. Argumentasi logic dan teoretik diperlukan guna menyusun
kerangka konseptual. Aras kerangka konseptual yang disusun itu, hipotesis
tindakan dirumuskan.
- RENCANA
PENELITIAN
- Setting
penelitian dan karakteristik subjek penelitian
Pada bagian ini disebutkan di mana penelitian tersebut dilakukan, di
kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi
siswa pria dan wanita. Latar belakang sosial ekonomi yang mungkin relevan
dengan permasalahan,tingkat kemampuan dan lain sebagainya. Aspek substantive
permasalahan seperti Matematika kelas II SMPLB atau bahasa inggris kelas III
SMLB, juga dikemukakan pada bagian ini.
- Variabel
yang diselidiki
Pada bagian ini ditentukan variabel – variabel penelitian yang dijadikan
titik – titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel
tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan
pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain
sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi
belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar
siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3)
varaibel output seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa
mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap
terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan
sebagainya.
- Rencana
Tindakan
Pada bagian
ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti :
-
- Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK
yang diprakarsai seperti penetapan entry behavior. Pelancaran tes
diagnostic untuk menspesifikasi masalah. Pembuatan scenario pembelajaran,
pengadaan alat – alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain – lin yang
terkait bdengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan alternative – alternative solusi
yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah. Format kemitraan
antara guru dengan dosen LPTK juga dikemukakan pada bagian ini.
- Implementasi Tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan di gelar.
Scenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan
diterapkan.
- Observasi dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman
dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan
perbaikan yang dirancang.
- Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis
terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak
tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta
kriteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.
- Data
dan cara pengumpilannya
Pada bagian ini ditunjukkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan
yang berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di
gelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau
kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data
dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya.
Di samping itu teknik pengumpilan data yang diperlukan juga harus
diuraikan dengan jelas seperti melalui pengamatan partisipatif, pembuatan
juranal harian, observasi aktivitas di kelas (termasuk berbagai kemungkinan
format dan alat bantu rekam yang akan digunakan)penggambaran interaksi dalam
kelas (analisis sosiometrik), pengukuran hasil belajar dengan berbagai prosedur
asesmen dan sebagainya.selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data PTK ini
tidak boleh dilupakan bahwa sebagai pelaku PTK, Para guru juga harus aktif
sebagai pengumoul data, bukan semata – mata sebagai sumber data.
Akhirnya semu teknologi pengumpulan data yang digunakan harus mendapat
penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu. Sebab meskipun
mungkin saja memang menjanjikan mutu rekaman yang jauh lebih baik. Penggunaan
teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal keras pada tahap
tayang ulang dalam rangka analisis dan interpretasi data.
- Indikator
kinerja
Pada bagaian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan
secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan
melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu
ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan (njumlah jenis dan
atau tingkat kegawatan)miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai
dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.
- Tim
peneliti dan tugasnya
Pada bagian ini hendaknya dicantumakan nama – nama anggota tim peneliti
dan uraian tugas peran setiap anggota tim peneliti serta jam kerja yang
dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian.
- JADWAL
PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam matriks yang menggambarkan
urutan kegiatan dari awal sampai akhir.
- RENCANA
ANGGARAN
- Komponen
– komponen pembiayaan
Rencana anggaran meliputi kebutuhan dukungan financial untuk tahap
persiapan pelaksanan penelitian, dan pelaporan.
Secara
lebih rinci, pembiayaan yang termasuk dalam setiap bidang adalah sebagai berikut
:
- Persiapan
Kegiatan persiapan antara lain meliputi pertemuan anggota tim peneliti
untuk menetapkan jadwal penelitian dan pembagian kerja, menyusun instrument
penelitian, menetapkan format pengumpulan data, menetapkan teknik analisis
data, dan sebagainya.
- Kegiatan
operasional di lapangan
Dalam kegiatan operasional dapat tercakup antara lain pelancaran tes
diagnostic dan analisis hasilnya, gladi resik implementasi tindakan, perbaikan,
pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi pelaksanaan tindakan
perbaikan, pertemuan refleksi, perencanaan tindakan ulang, dan sebagainya.
- Penyusunan
Laporan Hasil PTK
Pembiayaan yang termasuk dalam bagian ini adalah penyusunan konsep
laporan, review konsep laporan, penyusunan konsep laporan akhir. Seminar local
hasil penelitian, seminar nasional hasil penelitian, dan sebagainya. Juga
termasuk dalam pembiayaan adalah penggandaan dan pengiriman laporan hasil PTK,
serta pembuatan artikel hasil PTK dalm bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
- Cara
Merinci Kegiatan dan Pembiayaan
Biaya penelitian harus dirinci berdasarkan kegiatan operasional yang
dijabarkan dari metodologi yang dikemukakan. Agar dapat dihitung biayanya,
kegiatan operasional itu harus jelas namanya, tempatnya, lamanya, jumlah
pesertanya. Sarana yang diperlukan dan output yang diharapkan.
-
- Beberapa patokan pembiayaan satuan kegiatan penelitian
-
- Honorarium
- Ketua
Peneliti
- Anggota
tim peneliti
- Tenaga
Administrasi
Besarnya
honorarium tergantung pada sumber pandanaan
-
- Bahan dan Peralatan penelitian
- Bahan habis
pakai
- Alat
habis
- Sewa
alat
-
- Perjalanan
- Biaya
perjalanan sesuai dengan ketentuan
- Transportasi
local sesuai harga setempat
- Lumpsum
termasuk konsumsi sesuai dengan ketentuan
- Monitoring
dari PGSM minimal untuk satu orang, satu kali, selama dua hari
- Konsultasi
ketua tim peneliti ke PGSM selama dua hari
-
- Laporan Penelitian
- Penggandaan
- Penyusuinan
artikel berbahasa Indonesia dan inggris
- Pengiriman
-
- Seminar
- Seminar
lokal, konsumsi sesuai harga setempat, biaya penyelenggaraan sesuai dengan
harga setempat
- Seminar
nasionala minimal untuk dua orang (satu dosen LPTK dan satu guru pelaku
PTK)
- Daftar
Pustaka
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad pengarang . hendaknya pustaka
benar – benar relevan dan sungguh – sungguh dipergunakan dalam penelitian.
LAMPIRAN
DAN LAIN – LAIN
Bagian lampiran dapat berisi curriculum vitae ketua dan para anggota tim
inti. Curriculum vitae tersebut memuat identitas ketua anggota tim peneliti,
riwayat pendidikan, pelatihan di bidang penelitian yang telah pernah diikuti,
baik sebagai penatar/pelatih maupun sebagai peserta, dan pengalaman dalam
penelitian termasuk di PTK.
Hal – hal lain yang dapat memperjelas karakteristik kancah PTK yang
diusulkan dapat disertakan dalam usulan penelitian ini.