Kamis, 07 Maret 2013

DIKTAT PERKULIAHAN MATA KULIAH ANALISIS TARI

Edit Posted by with No comments


DOSEN: TITIK PUTRANINGSIH, M. Hum.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2007



A.    ANALISIS STRUKTUR
Konsep estetis pembentukan karya seni tari di lingkungan masyarakat Jawa dikenal konsep Joged Mataram dan Hasta Sawanda. Pengamatan tari melalui sisi teknik tari tidak terlepas dari teknik tari sebagai wadah dan Joged Mataram sebagai isinya. Filsafat Joged Mataram apabila diterapkan dalam seni tari akan mengarah pada keseimbangan lahir batin. Ilmu Joged Mataram terdiri dari 4 unsur yaitu:
  1. Sewiji, berarti konstrasi total tanpa menimbulkan ketegangan jiwa.
  2. Greged, dinamika atau semangat yang terkontrol untuk disalurkan ke arah yang wajar dan tidak memberi kesan kasar.
  3. Sengguh, berarti percaya diri tetapi tidak sombong.
  4. Ora mingkuh, berarti tidak kecil hati, tidak takut menghadapi kesulitan, dan mengandung arti penuh tanggung jawab.
 Hasta Sawanda merupakan norma atau aturan  pada tari Surakarta yang patut ditaati penari untuk meningkatkan kemampuan teknik tari sehingga mencapai kategori penari yang baik. Hasta Sawanda terdiri dari:
  1. Pacak, yaitu patokan baku yang meliputi sikap dan gerak dari seluruh anggota badan.
  2.  Pancat, yaitu proses perpindahan gerak yang satu ke gerak selanjutnya sehingga rangkaian gerak berkesinambungan dalam satu irama gerak tari.
  3. Ulat,polatan atau pandangan dalam ragam gerak tertentuyang mengarah pada ekspresi atau perwatakan.
  4. Lulut, artinya penguasaan gerak telah menyatu dengan penari.
  5. Wilet, artinya kemampuan penari dalam memberi variasi gerak yang dibuat penari tanpa meninggalkan patokan yang ada, wilwe yang ajeg bisa mengarah pada gaya pribadi.
  6. Luwes, artinya seorang penari harus luwes menurut kriteria gerakan tari yang dimaksud.
  7. Wirama,artinya penguasaan dan pemahan irama, hitungan dalam gerak tari, tempo, sehingga penari dapat mengatur dirinya dalam menari.
  8. Gending, artinya pemahaman terhadap gending, artinya penari mengerti jenis, nama, watak gending,sehingga penari mampu mengekspresikan gerak dan jiwanya yang disesuaikan dengan gendingnya.
Isi yang terkandung dalam  Joged Mataram dan  Hasta Sawanda  dapat diterapkan sebagai norma pada tari klasik maupun tari yang lainnya. Berdasarkan  pada norma tersebut akan mempermudah dalam melakukan analisis struktur tari, khususnya tari Jawa klasik.  Unsur-unsur yang terkandung dalam Joged Mataram maupun Hasta Sawanda merupakan karakteristik penciptaan tari klasik gaya Yogyakarta maupun Surakarta

0 komentar:

Posting Komentar