Selasa, 14 Desember 2010

CONTOH SINOPSIS

Edit Posted by with No comments
Nama : Arum Yunita M

NO : 08209241024

MK : Komponen Koreo I

Revisi Tugas I




Sumber Cerita : Kisah Ajisaka


Dahulu kala disebuah kerajaan Medhangkamulan memiliki Raja yang gemar memakan daging manusia. Prabu Dewatacengkar wajahnya menyeramkan dan ditakuti semua rakyatnya. Prabu Dewatacenkar menyuruh patihnya membawa persembahan satu manusia untuk menjadi santapannya. Setiap pagi penduduk Medhangkamulan berhamburan, berlarian tunggang langgang tiap kali beberapa punggawa kerajaan berusaha menyeret salah satu penduduk untuk dipakasa menjadi santapan sang Raja.


Pada suatu hari Ajisaka bersama punggawanya, Dora, tiba di Medhangkamulan. Ajisaka kesatria yang sedang berburu bersama ditemani punggawanya bermaksud hendak beristirahat di Medhangkamulan. Hati Ajisaka begitu heran, melihat situasi Medhangkamulan yang porak-poranda, anak-anak beserta ibunya bersembunyi dibalik dinding-dinding rumah mereka yang hampir roboh, ada sebagian yang menggali lubang untuk bersembunyi. Ajisaka berusaha mendekati orang tua renta, Ajisaka bertanya penyebab keadaan Madhangkamulan yang begitu memprihatinkan. Setelah mendengar pernyataan dari seorang kakek , Ajisaka berteriak agar penduduk keluar dari persembunyiannya. Ajisaka menyatakan dirinya bersedia menjadi persembahan bagi Prabu Dewatacengkar.


Warga berkerumun melihat Ajisaka, tak lama datanglah Patih Punggawa Kerajaan. disampaikanlah maksud Ajisaka hendak mempersembahkan dirinya menjadi santapan Raja, Ajisaka dibawa Patih menghadap Raja Dewatacengkar.Semua warga mengikuti dari belakang begitu herannya mereka terhadap seorang pemuda yang gagah dan tampan itu bersedia menjadi korban bagi Raja. Sang Prabu tak habis pikir, mengapa orang yang sedemikian tampan dan masih muda mau menyerahkan jiwa raganya untuk menjadi santapannya. Ajisaka mengatakan bahwa ia rela dijadikan santapan sang Prabu asalakan ia dihadiahi tanah seluas ikat kepala yang dikenakannya. Di samping itu, harus Sang rabu sendiri yang mengukur wilayah yang akan dihadiahkan tersebut. Sang Prabu menyanggupi permintaannya. Ajisaka kemudian mempersilakan Sang Prabu menarik ujung ikat kepalanya. Sungguh ajaib, ikat kepala itu seakan tak ada habisnya. Sang Prabu Dewatacengkar terpaksa semakin mundur dan semakin mundur, sehingga akhirnya tiba ditepi laut selatan. Ikat kepala tersebut kemudian dikibaskan oleh Ajisaka sehingga Sang Prabu terlempar jatuh ke laut. Seketika wujudnya berubah menjadi buaya putih. Ajisaka kemudian menjadi raja di Medhangkamulan.






JUDUL : KESERAKAHAN DEWATACENGKAR


Tema : Kepahlawanan


Sinopsis : Di sebuah kerajaan Medhangkamulan tinggal seorang raja yang gemar memakan daging manusia. Setiap hari rakyat harus mengorbankan seorang rakyat sebagai santapan. Karena takut maka setriap pagi rakyat lari berhamburan. Suatu ketika seorang pengembara bernama Ajisaka singgah di Kerajaan Medhangkamulan, melihat huru-hara Ajisaka kemudian bertekad bulat mengorbankan dirinya menjadi santapan Raja.Namun dengan akal Ajisaka yang cerdik, Raja dimintai persyaratan sebelum memakannya. Yakni Ajisaka meminta sebidang tanah selebar sorban yang Ia kenakan. Namun sang Raja sendiri yang mengukur besar sorban. Setelah gulungan di bentangkan, ternyata tak ada habisnya hingga raja jatuh ke jurang di ujung kerajaan. Sang raja menjelma menjadi Buaya Putih.


Adegan :


1. Raja dengan penggambaran yang menyeramkan. ( Jogetan bapang : buta-buta)
2. Huru-Hara rakyat yang digambarkan berlarian dan jeritan –jeritan anak kecil.
3. Datang Ajisaka kemudian berdialog dengan punggawa kerajaan yang biasa membawa korban.
4. Ajisaka menghadap Raja dan bersedia menjadi korban dengan syarat tanah seluas sorbannya.
5. Raja Dewatacengkar membentang sorban hingga jatuh.

0 komentar:

Posting Komentar